FIKES Gelar Seminar Nasional Pencegahan Stunting dalam rangka Menuju Indonesia Emas 2045

Info Kampus

    • 937 Lihat

    Seminar yang diselenggarakan kerjasama antara Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UIKA Bogor, Ikatan Cendekiawan Muslim (ICMI) serta pemerintahan Kota Bogor ini sukses gelar di Auditorium Prof. Abdullah Sidiq,  UIKA Bogor, pada Rabu (14/08/2024).

    Seminar nasional ini menghadirkan 3 narasumber yaitu Handayani, S.Sos selaku Kepala Balai Diklat KKB Bogor,  Drs. Anas S. Rasmana,M.M., selaku Kadis DPPKB Kota Bogor, dan  Muhammad Tajudin, SE., MM., selaku trainer Totok Punggung Indonesia.

    Dr. H. Arief Rachman Badrudin, MM,. Pada laporan panitia, mengatakan "kegiatan ini merupakan program lanjutan dari Kerjasama antara ICMI Orda Kota Bogor dengan Universitas IBN Khaldun Bogor yang telah ditandatangani, bahwa kita akan melakukan Kerjasama dalam berbagai hal, diantaranya adalah Pendidikan kemudian penelitian dan pengabdian" ungkapnya.

    Lanjutnya, saat ini persoalan stunting menjadi persoalan kita Bersama, oleh karena itu berbagai upaya ini bisa dilakukan. ICMI  bekerjasama dengan berbagai pihak telah menyelenggarakan berbagai kegiatannya dalam upaya membantu penanganan stunting ini.

    Rektor UIKA Bogor, Prof. Dr. HE Mujahidin, M.Si., dalam sambutannya menekankan "Permasalahan stunting di Kota Bogor memang membutuhkan perhatian serius guna menyongsong Indonesia Emas 2045, namun demikian pendidikan sama-sama  harus menjadi prioritas bersama berikutnya. setelah mereka tumbuh dengan baik, langkah berikutnya mereka harus berpengetahuan dan berpendidikan setinggi-tingginya"

    Hal yang sama disampaikan Ketua yayasan Pendidikan Islam Ibn Khaldun (YPIKA) Bogor,
    Dr. H. Didi Hilman, S.H., M.H., M.Pd.I., beliau sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan yang dilakukan ini.

    Sementara itu Ade Saputra Nasution, S.KM., M.Kes., mewakili FIKES UIKA memaparkan hasil penelitian penanganan stunting di Kelurahan Menteng Kota Bogor, menyampaikan  bahwa ada 24 anak yang terindikasi mengalami stunting, hal ini jelasnya diberikan penanganan dengan pemberian makanan tambahan oleh Kelurahan Menteng, dinas Kesehatan dan lain juga berdampak pada pengurangan jumlah stunting.

    Ade juga menyampaikan data rumah tangga di kelurahan tersebut yang memiliki kategori tidak beresiko dengan jumlah anak sama atau dibawah 2 orang sebanyak 54,6%, sementara yang beresiko yakni keluarga dengan jumlah anak lebih dari dua orang mencapai  45,4%.

    Pentingnya Gizi jelas ade, tak hanya menciptakan tubuh sehat, tapi juga jiwa yang kuat. "Mari jadikan setiap suap makanan sebagai investasi cinta untuk kehidupan yang bermakna".

    Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan oleh ketiga narasumber lainnya dan sesi tanya jawab serta diakhiri dengan kegiatan foto Bersama. (Humas/Shd)