thumb
  • yoga
  • 0 Komentar
  • 18 Melihat
  • 0 Suka

Hadir dalam kegiatan ini sejumlah tokoh nasional dan daerah, di antaranya Wakil Ketua MPR RI Dr. Mohammad Eddy Dwiyanto Soeparno, S.H., M.H., Wali Kota Bogor Dr. Dedie A. Rachim, M.A., Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM RI Adi Sulistyowati, S.E., Ketua DPRD Kota Bogor Dr. Aditya Warman, S.Si., M.Si., Ketua Dekopinda Kota Bogor Drs. H. Ade Sarip Hidayat, M.Pd., serta Rektor UIKA Prof. Dr. H.E. Mujahidin, M.Si. Acara juga dihadiri oleh unsur Forkopimda, para lurah, camat, kepala OPD, dan pengurus koperasi se-Kota Bogor.

 

Dalam sambutannya, Rektor UIKA Bogor Prof. Mujahidin menyampaikan dukungannya terhadap penguatan ekonomi kerakyatan melalui koperasi. Ia menyoroti semangat mahasiswa dari kalangan kurang mampu yang tetap berjuang menempuh pendidikan tinggi. “Dari 3.100 pendaftar tahun ini, lebih dari 1.400 mengajukan KIP. Sebagian besar berasal dari keluarga tidak mampu, tapi tetap punya tekad kuliah. Maka kami mendukung koperasi sebagai alat untuk mengangkat ekonomi warga,” ujarnya.

 

Sementara itu, Ketua Dekopinda Kota Bogor, Drs. H. Ade Sarip Hidayat, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah konkret yang ditandai dengan peluncuran buku Modul Pelatihan Dasar Koperasi. Buku tersebut disusun oleh tim pakar yang terdiri dari Prof. Irsal Saleh, Prof. Renea Shinta Aminda, Dr. Gunarti Sukriyatun, Prof. Lukman Baga, dan lainnya, serta telah mendapatkan ISBN dan hak cipta resmi.

 

“Sebanyak 554 pengurus dan pengawas KKMP berasal dari beragam latar belakang. Tidak semuanya paham cara berkoperasi yang baik. Maka buku panduan ini hadir sebagai rujukan dari proses awal hingga pelaporan,” terang Ade Sarip. Ia berharap, modul ini menjadi warisan berharga dari Kota Bogor untuk Jawa Barat dan Indonesia.

 

Ketua DPRD Kota Bogor, Dr. Aditya Warman, turut menyampaikan dukungan penuh lembaganya terhadap penguatan koperasi. “Kami pastikan anggaran untuk pelatihan insan koperasi Merah Putih akan diperjuangkan dalam APBD Perubahan 2025. Kota Bogor juga telah memiliki Perda Perlindungan dan Pengembangan Koperasi sejak 2021,” ujarnya. Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengingatkan pentingnya tata kelola koperasi yang baik dan bersih. “Kita harus berantas tiga penyakit koperasi: putil, kurap, dan kudis—kurang teliti, kurang rapi, dan kurang disiplin,” katanya disambut tawa hadirin.

 

Acara ditutup dengan pelantikan dan pengukuhan pengurus serta pengawas KKMP oleh Wali Kota Bogor, penyerahan dokumen badan hukum koperasi, launching modul pelatihan, serta penyerahan layanan keagenan “BJB BISA” kepada Koperasi Curug Mekar.

 

Melalui sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan gerakan koperasi, peluncuran KKMP di UIKA Bogor ini diharapkan menjadi tonggak kebangkitan koperasi sebagai kekuatan ekonomi rakyat di tingkat kelurahan. UIKA Bogor menyatakan komitmennya untuk terus mendampingi program ini secara akademik dan penguatan sumber daya manusia, guna mewujudkan masyarakat yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing


Bagikan:

Humas UIKA

Jl. KH. Sholeh Iskandar Km.2 Kd. Badak Bogor