Delegasi mahasiswa Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor menghadiri sosialisasi satgas saber pungli provinsi Jawa Barat (Jabar) kepada aktivis kemahasiswaan perguruan tinggi negeri dan swasta Jabar di Grand Sunshine Resort and Convention, Kabupaten Bandung, Kamis (16/5/2024).
Kegiatan bertajuk “Membangun generasi baru tanpa pungli menuju indonesia emas 2045,” itu dihadiri 37 Universitas Negeri dan Swasta dengan total 148 peserta/mahasiswa.
Dr. Lendra Sofyan,ST,M.Si Pembina Utama Madya mengatakan perlu adanya sosialisasi kepada para mahasiswa dan aktivis kampus untuk membantu secara dini pencegahan pungli di sekitar, terutama dibidang pendidikan dan masyarakat setempat, demi menciptakan 100 tahun kemerdekaan Indonesia emas pada tahun 2045.
“Diperlukan adanya sosialisasi ini untuk membantu pencegahan berbagai macam permasalahan di Indonesia agar tidak terjadinya pertimpangan antara pemerintah dan mahasiswa (ketika adanya konflik dengan pemerintah bisa dibicarakan/audiensikan dengan baik dan bersama),” kata Dr. Lendra.
Safira Rahma Widya, salahsatu delegasi mahasiswa yang juga duta kampus UIKA Bogor mengaku bangga menjadi salah satu perwakilan dari UIKA. Pasalnya kegiatan itu mendekatkan interaksi langsung antara tim satgas dengan mahasiswa.
“Kegiatan ini juga menyampaikan masukan pesan pendapat ataupun usulan dari mahasiswa untuk tim satgas kedepannya. Pihak satgas juga menjelaskan kinerja, permasalahan yang ada dan yang sudah tertangani,” kata Safira.
Tak hanya itu lanjut Safira, tampilan data yang diberikan kepada mahasiswa juga menarik untuk lebih memperhatikan permasalahan yang terjadi disekitar dan ikut mencegah menangani kasus tersebut.
Safira berharap setelah adanya kegiatan itu seluruh mahasiswa di Indonesia bisa ikut menyuarakan perihal pungli ini ke teman sebaya lingkungan kampus, masyarakat dan ikut membantu program pencegahan dari pemerintah.
“Semoga kami juga bisa ikut dalam memberantas kasus lainnya selain pungli, seperti korupsi dan sebagainya. Selain itu, pihak pemerintah juga akan terus menerus mengadakan sosialisasi ini kepada masyarakat lainnya terutama masyarakat kecil dan wilayah jauh susah terjangkau, karena daerah tersebut rawan terjadi kasus pungli dan sebagainya,” tutupnya. (Humas/Ne2)
