Wakil Direktur Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Dakwah Sekolah Pascasarjana UIKA Bogor, Dr. H. Ibdalsyah, MA., dalam kajian Rutin Sabtu Pagi Sekolah Pascasarjana sampaikan materi “Dzikrul Maut Dari Kitab Al jauharul Al-Mauhub Wa Munabbihat Al-Qulub Asy-Syeikh 'Ali bin 'Abdur Rahman Al-Kalantani”, yang disampaikan secara online melalui aplikasi zoom, Sabtu, (19/11/2022).
Kitab yang diartikan "Bingkisan Mutiara, Untuk memberi peringatan-peringatan kepada hati", ini merupakan hasil terjemahan yang ditulis oleh Asy-Syeikh 'Ali bin 'Abdur Rahman Al-Kalantani, merupakan seorang ulama berasal dari Kelantan Malaysia.
Dosen yang kerap disapa Buya Ibdal menjelasakan, pada penekanan Bab ke-33 di kitab ini, yang membahas Fadilah dzikrul maut atau keutamaan mengingat kematian.
Dalam Bab ke-33 yang membahas Fadilah dzikrul maut penulis mengawali dengan Hadist Rasulullah SAW Dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma, ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang kedua pundakku, lalu bersabda, ‘Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau seorang musafir’ [dan persiapkan dirimu termasuk orang yang akan menjadi penghuni kubur (pasti akan mati)].”
Buya Ibdalsyah menambahkan di dalam kitab ini disebutkan bahwa orang yang tidak bersedih atas wafatnya ulama adalah munafik.
hal ini didasarkan pada Hadits Nabi Shollallohu alaihi wasallam dengan sabdaNya "Ketika seorang alim meninggal maka menangislah ahli langit dan bumi selama tujuh puluh hari. Barangsiapa tidak sedih atas meninggalnya orang alim maka dia adalah orang munafik, munafik, munafik." Nabi mengatakannya tiga kali.
Diakhir Buya menjelasakan bahwa ini penjaerlasan ini merupakan salah satu Bab dari kitab yang berisi 40 Bab yang ada didalamnya “Mudah-mudahan memberikan satu nilai untuk menambah taqwa kepada Allah SWt dan juga berupaya untuk menjadikan ilmu yang kita miliki menjadi yang bermanfaat bagi orang-orang setelah kita” pesan Buya Ibdalsyah. (humas/pdu).