Universitas Ibn Khaldun Bogor menggelar workshop bertajuk Implementasi Kebijakan dan Layanan Pendidikan Inklusi di Perguruan Tinggi. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk para wakil rektor, Wakil Dekan, Kepala Program Studi, dosen, staf kependidikan dan mahasiswa pendamping, yang dilaksanakan secara hibrid pada Kamis, 24 Oktober 2024 bertempat di ruang conference Lt 3 Rektorat dan platform online zoom meeting.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Ibn Khaldun Prof. Dr. H. E. Mujahidin, M.Si., melalui sambungan zoom menyatakan komitmen UIKA Bogor untuk menjadi kampus inklusif yang terbuka bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.
"Pendidikan adalah hak bagi setiap manusia. Oleh karena itu, Universitas Ibn Khaldun senantiasa berupaya untuk mewujudkan pendidikan yang inklusif dan ramah bagi penyandang disabilitas," Ungkapnya.
Workshop ini menghadirkan Prof. Asep Supena, seorang ahli pendidikan luar biasa dari Universitas Negeri Jakarta. belau menyampaikan pentingnya kebijakan pendidikan inklusi yang "welcome dan ramah" bagi mahasiswa disabilitas.
Ia juga menekankan pentingnya perguruan tinggi untuk menyesuaikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa disabilitas, seperti menyediakan fasilitas pendukung seperti perangkat lunak pembaca layar untuk mahasiswa tunanetra.
Acara dilanjutkan dengan diskusi interaktif yang dipandu oleh Dr. Santi Lisnawati, di mana para peserta membahas tantangan dan solusi praktis dalam mendukung mahasiswa disabilitas di lingkungan kampus.
Salah satu mahasiswa tunanetra yang telah lulus dari Universitas Ibn Khaldun, Ade Suryani, turut memberikan testimoni positif mengenai dukungan yang diterimanya selama masa studi.
Selain itu Prof. Dr. Maemunah Sadiyah, M.Ag.
mengungkapkan "bahwa kerjasama antara seluruh elemen kampus sangat penting untuk memastikan layanan pendidikan inklusi berjalan dengan baik". Katanya.
Universitas Ibn Khaldun berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan ini agar lebih banyak mahasiswa disabilitas dapat meraih pendidikan tinggi.