Bogor, 11 Desember 2024 – Koh Denis Liem menjadi pembicara utama dalam Pesantren Wisudawan Angkatan 21 yang diselenggarakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor. Dengan tema "Menjadi Pribadi yang Sederhana dan Bersahaja", Koh Denis menyampaikan pentingnya menjaga niat dan prinsip hidup, khususnya bagi calon pendidik.
Dalam kajiannya, Koh Denis menekankan bahwa niat adalah inti dari setiap ibadah. Ia mengingatkan bahwa niat yang keliru dapat mengurangi nilai sebuah perbuatan. Ia memberi contoh, wudhu karena panas atau puasa untuk alasan kesehatan memang bermanfaat, tetapi tanpa niat karena Allah, esensinya menjadi berbeda.
Lebih jauh, Koh Denis menjelaskan tiga prinsip penting yang harus dipegang dalam kehidupan sehari-hari: menerima takdir dengan hati lapang, beramal dengan niat ikhlas kepada Allah, dan menyadari bahwa setiap individu memiliki keunikan serta potensi untuk mendidik. Ia juga mengutip ayat Al-Qur'an dalam Surah Thaha ayat 26-28 sebagai panduan untuk menjadi pendidik yang baik, yaitu dengan mengajar menggunakan hati yang lapang, mempermudah urusan orang lain, dan menghilangkan kekakuan dalam berbicara serta berinteraksi.
Menurut Koh Denis, seorang pendidik harus menjaga keadilan, kehormatan, dan keikhlasan agar setiap amal yang dilakukan menjadi sahih. Ia menambahkan bahwa menjaga niat dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam ibadah maupun dalam peran sehari-hari, adalah kunci untuk menjadi pribadi yang sederhana dan bersahaja.
Kegiatan yang diikuti sekitar 50 peserta ini menjadi wadah untuk berdiskusi dan bertukar pikiran, membantu calon wisudawan mempersiapkan diri menghadapi dunia nyata. Pesantren ini ditutup dengan sesi tanya jawab dan foto bersama, memberikan kesan mendalam bagi seluruh peserta.
Paparan Koh Denis memberikan inspirasi yang kuat, mengingatkan bahwa menjaga niat dan prinsip hidup adalah bekal utama bagi calon pendidik dalam menjalankan perannya di tengah masyarakat.
