Direktur Sekolah Pascasarjana dan juga Ketua Senat UIKA, Prof Dr. KH. Didin Hafidhuddin, MS., mengisi program Kajian rutin Pembinaan Mahasiswa Penerima Beasiswa Universitas Ibn Khaldun Bogor (UIKA), di Masjid Raya Al-Hijri 2, pada Sabtu (30/3/2024).
Dalam kajian rutin tersebut, Kyai Didin menekankan pentingnya pendidikan Al-Qur'an bagi generasi muda atau mahasiswa.
"Karena Al-Qur'an merupakan kitab agung yang mendatangkan petunjuk dan kebaikan-kebaikan. Al-Qur'an harus dijadikan pondasi keilmuan dalam bidang apa saja. Menjadi apa saja nantinya para mahasiswa tidak boleh meninggalkan nilai-nilai Al-Quran," katanya.
Menurutnya generasi terbaik adalah generasi Qur'ani sebagaimana dicontohkan oleh salafus shalih.
"Para mahasiswa kedepannya diharapkan menjadi generasi Qur'ani dengan cara terus menerus melakukan tilawah, mempelajari isi kandungan dan mentadabburinya serta mengamalkan nilai-nilai ajarannya dalam kehidupan," ungkapnya.
Program Pembinaan Mahasiswa Penerima Beasiswa UIKA dalam bentuk kajian rutin ini merupakan satu di antara sekian banyak terobosan Rektor UIKA Prof. Dr. H.E. Mujahidin, M.Si., dalam rangka meningkatkan kualitas mahasiswa beasiswa.
Sehingga mahasiswa tidak hanya memiliki kemampuan akademis yang dihasilkan dari perkuliahan, tetapi memiliki nilai tambah kualitas dalam aspek keimanan, ketakwaan, akhlakul karimah dan karakter mulia.
"Sehingga menjadi pribadi-pribadi bermanfaat ketika nantinya terjun di masyarakat," jelasnya.
Penanggung Jawab kajian rutin Pembinaan Mahasiswa Penerima Beasiswa UIKA, Dr. Hambari, MA., mengatakan kajian ini diikuti oleh peserta sekitar lima ratus mahasiswa dan mahasiswi dengan berbagai jenis beasiswa.
"Seperti KIP reguler, KIP Aspirasi, beasiswa hafidz, beasiswa dari Pemda dan lain-lain. Selain dirinya, pemateri yang selama ini mengisi kajian ini adalah Ustaz Muhajir Affandi, M.Pd," ungkapnya.
Di antara peserta kajian rutin ini, Gilang Prayoga mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis penerima beasiswa KIP menyatakan bahwa, kajian ini sangat baik bagi mahasiswa untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, wawasan dan nilai-nilai keislaman.
Gilang juga merupakan mahasiswa berprestasi yang pernah mengikuti program pertukaran pelajar (student exchange) ke luar negeri di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).
Selain itu, hal senada disampaikan oleh Muhammad Ridho Zikri, mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir, Fakultas Agama Islam, penerima beasiswa hafidz.
Dia mengungkapkan bahwa dengan mengikuti kajian ini memberikan energi lebih untuk rohani dan nutrisi ilmu setelah mahasiswa kuliah penuh dalam seminggu.
Ridho juga merupakan mahasiswa berprestasi yang telah beberapa kali menyertai Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) cabang Tafsir Al-Qur'an Bahasa Arab di Tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional. (Humas/Ne2)