thumb


UIKA Selengarakan Seminar Nasional Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan Pengabdian Masyarakat (PKM) 2021

Seminar bertajuk Program Penelitian Kebijakan MBKM dan Pengabdian kepada Masyarakat berbasis hasil Penelitian dan Purwarupa PTS 2021 ini merupakan program kerjasama antara Universitas Ibn Khaldun Bogor dengan Ditjen Ristek, diselenggarakan di The Green Peak Hotel & Konvention 28/12/21.

Menghadirkan narasumber Prof. Uman Suherman, AS., M.Pd., Prof. Dr., H.E. Mujahidin, M.Si., Dr., Hj., Immas Nurhayati, M.S.M., dengan dimoderatori Dr., Renea Shina Aminda, .S.E., M.M.

Dalam pemaparannya Prof Uman, membahas topik "Penguatan Kapasitas Dosen Melalui Penelitian" dia menyampaikan bahwa seyogyanya dosen dalam melakukan penelitian bukan hanya di dasari dari keinginan mendapatkan hibah saja, lebih dari itu dosen punya kewajiban untuk berkontribusi kepada masyarakat, tidak hanya mendidik mahasiswa tapi juga melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai semboyan tridarma perguruan tinggi.  

Prof Uman melanjutkan, MBKM seyogyanya dijadikan peluang dan kesempatan bagi kita untuk dapat menjadi kampus yang merdeka dan dapat memerdekakan yang lain, paparnya.

"Ada hal yang harus kita pikirkan bersama, apakah kampus kita merupakan kampus yang merdeka dan unggul?, salah satu ciri kampus unggul diantaranya kita merdeka menentukan siapasaja yang masuk, karena memiliki identitas sebagai kampus rujukan masyarakat, diminati masyarakat bukan karena banyaknya penelitian dan mendapatkan hibah, mereka mungkin tak mengetahui ini, mereka menitipkan anaknya di UIKA  karena melihat bahwa alumni-alumni lulusan UIKA sebelumnya banyak yang sudah sukses, dan meningkat kualisas hidupnya, sehingga alumninyapun turut bangga dan merekomendasikan almamaternya untuk orang lain.

faktor berikutnya, lanjut guru besa Universitas Pendidikan Indonesia ini yakni mau tidak mau untuk menjadi kampus yang merdeka yang dipercaya pemerintah, kita harus taat pada standar yang ditetapkan, kemudian berusaha untuk dipercaya pengguna tidak hanya untuk mengimplementasikan kurikulum, melainkan kampus harus mampu melihat situasi dan lingkungan yang ada, untuk menguji relevansi kompetensi yang dimiliki mahasiswanya, untuk selanjutnya kampus yang merdeka adalah kampus yang dibanggakan yayasan karena mampu mengimplementasikan visi dan misi yang ditetapkan dan terakhir dibanggakan warga kampus karena pamor yang dimiliki. jelasnya.

Sementara  Prof Dr. H.E. Mujahidin dalam paranya lebih menekankan pada penjabaran merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MB-KM) dalam presfektif Islam, ia menyampaikan sebagai kampus yang bernafaskan islam, kita dituntut untuk memberikan uswah (tauladan) yang baik kepada masyarakat, dimana pembelajaran selalu menekankan pada contoh yang diperaktikan oleh pengajarnya.

"Dalam islam,sistem pembelajaranpun seyogyanya telah mengadopsi pembelajaran sesuai dengan MB-KM yang ada saat ini, dimana pembelajaran disesuaikan dengan karakter peserta didik,  baik karakter personal (pengetahuan, orientasi masa depan, motivasi, kecerdasan, cara belajar, dll), karakter sosial (latar belakang orang tua, lingkungan asal, teman bermain, dll)". jelasnya.

Seminar yang diselenggarakna secara hibrid ini, turut dihadiri oleh para wakil-wakil rektor, kepala-kepala lembaga, dekan, para wakil dekan, kepala-kepala program studi, serta dosen dilingkungan UIKA. 


Bagikan:

Humas UIKA

Jl. KH. Sholeh Iskandar Km.2 Kd. Badak Bogor