Bogor, 26 Februari 2024 – Dalam upaya memperkuat sumber daya manusia (SDM) di bidang pendidikan tinggi, Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor yang berada di bawah naungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IV, menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding - MoU) dengan dua lembaga pendidikan terkemuka di Australia, yakni Institute of Business and Management Australia (IBMA) dan Rhodes International College. Kerja sama ini menjadi langkah strategis UIKA Bogor untuk mendorong internasionalisasi pendidikan dan meningkatkan daya saing global mahasiswanya.
Penandatanganan MoU ini berlangsung di Sydney pada 26 Februari 2024, dan difasilitasi oleh Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra. Hadir dalam acara tersebut, Rektor UIKA Bogor, Prof. Dr. H.E. Mujahidin, M.Si., yang mewakili UIKA bersama 37 pimpinan perguruan tinggi di Jawa Barat serta Atdikbud KBRI Canberra, Mukhamad Najib.
“Kesempatan Berharga untuk Internasionalisasi”
Mukhamad Najib menjelaskan bahwa MoU ini membuka peluang bagi mahasiswa di bawah LLDikti Wilayah IV, termasuk dari UIKA Bogor, untuk mengikuti program perkuliahan satu semester di Australia, magang internasional, dan penelitian bersama. Hal ini, menurutnya, akan memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa untuk lebih kompetitif di dunia kerja global setelah lulus.
“Internasionalisasi ini penting agar mahasiswa memiliki pengalaman nyata yang relevan dengan dunia kerja global. Namun, yang terpenting adalah implementasi dari MoU ini agar tidak menjadi sekadar ‘MoU tidur’,” kata Najib. Ia juga menegaskan pentingnya tindak lanjut yang konkret untuk memastikan manfaat MoU ini dirasakan oleh mahasiswa, dosen, dan institusi pendidikan.
Optimisme dari Mitra Australia
Direktur IBMA, Dr. Zahrul Quazi, mengungkapkan optimismenya atas kerja sama ini. Menurutnya, IBMA siap memfasilitasi mahasiswa dari UIKA Bogor dan perguruan tinggi lain di bawah LLDikti Wilayah IV untuk merasakan pengalaman belajar di Australia. “Mahasiswa kami berasal dari berbagai negara, dan kami percaya bahwa mahasiswa Indonesia, termasuk dari UIKA Bogor, akan mendapatkan manfaat besar dari pengalaman internasional ini. Begitu pula sebaliknya, kami juga ingin mengirim mahasiswa Australia ke Indonesia untuk lebih mengenal Asia,” ujar Zahrul.
Sementara itu, Direktur Rhodes International College, Nikky Amai, menyampaikan keinginannya untuk segera merealisasikan program-program yang sudah direncanakan. “Kami akan memulai dengan hal-hal yang paling memungkinkan dan terus membangun kerja sama ini untuk mencapai hal-hal yang lebih besar. Saya sudah tidak sabar untuk mengunjungi Indonesia dan membahas langkah berikutnya,” tambah Nikky.
Dukungan dari Rektor UIKA Bogor
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UIKA Bogor, Prof. Dr. H.E. Mujahidin, M.Si., menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif kerja sama ini. Ia menekankan bahwa MoU ini adalah bagian dari strategi besar UIKA untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan menjadikan universitas lebih dikenal di kancah internasional.
“Kerja sama ini adalah peluang luar biasa bagi mahasiswa kami untuk belajar langsung di lingkungan internasional, yang tidak hanya meningkatkan wawasan akademik tetapi juga mempersiapkan mereka untuk bersaing di dunia global. Kami berkomitmen untuk mengimplementasikan MoU ini dengan maksimal demi kemajuan mahasiswa dan universitas,” ujar Prof. Mujahidin.
Kunjungan Delegasi ke Institusi Australia
Selain menandatangani MoU, Rektor UIKA bersama para delegasi pimpinan perguruan tinggi Jawa Barat yang turut hadir dalam acara ini juga mengunjungi sejumlah universitas dan politeknik terkemuka di Australia, seperti Macquarie University, University of Canberra, Western Sydney University, dan Monash University. Kunjungan ini difasilitasi oleh Atdikbud KBRI Canberra untuk memperluas peluang kerja sama di berbagai bidang.
Kerja sama ini menjadi tonggak penting bagi Universitas Ibn Khaldun Bogor untuk terus bergerak menuju universitas bertaraf internasional, memperkuat daya saing mahasiswa, dan membuka peluang baru dalam dunia pendidikan global.