Sebanyak 166 calon mahasiswa KIP kuliah batch II Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor mengikuti tes seleksi wawancara di Aula Prof. Abdullah Sidiq, Rabu (5/6/2024).
Rektor UIKA, bersama para Wakil Rektor, Sekretaris Rektor, Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) dan pimpinan UIKA lainnya serta calon mahasiswa beasiswa KIP Batch 2 se-Jabodetabek, turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Kepala BAAK, Mohammad Muchlis, S.Pd.I., M.Pd., mengatakan tes wawancara seleksi beasiswa KIP batch 2 ini merupakan amanat dari gagasan pemerintah, di mana KIP kuliah ini ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan.
“Beasiswa ini merupakan bantuan bagi calon mahasiswa yang berkeinginan pendidikan lebih tinggi tetapi ekonomi keluarganya lemah,” kata Muchlis.
Muchlis berharap dengan adanya tes wawancara tersebut dapat menjaring mahasiswa beasiswa tepat sasaran.
“Mengapa adanya tes wawancara? Hal ini agar kami panitia seleksi mendapatkan data-data (calon mahasiswa) yang real yang akan kami cocokan datanya sesuai dengan berkas yang diupload di sistem. Maka dari itu selain wawancara kami juga mengecek berkas-berkas sesuai persyaratan kemarin,” jelasnya.
Prof. Mujahidin juga memberi tiga pesan pokok jika calon mahasiswa lolos beasiswa KIP batch 2 ini. Pertama, mahasiswa beasiswa memiliki akhlak yang baik.
Kedua kompetensi yang tinggi khususnya di bidang masing-masing, ketiga lulus tepat waktu sebelum 4 tahun.
“Persyaratan lain adalah tidak bohong soal pekerjaan orang tua. Sesuai peraturan pemerintah, yang tidak bisa menerima KIP adalah anak PNS, pensiunan PNS, orang tua bekerja di instansi sebagai pekerja tetap (BUMN), orang tua penerima tunjangan sertifikasi guru/dosen. Jika memenuhi persyaratan insya Allah diterima,” jelasnya.
Salah satu calon mahasiswa beasiswa KIP batch 2, Nurul Azzahra Pramesty dari Ciseeng, Kabupaten Bogor mengaku lega setelah melakukan tes seleksi wawancara tersebut. Pasalnya Nurul meyakini bisa lolos dalam beasiswa KIP batch 2 ini.
“Alhamdulillah lega, insya Allah yakin 100% lolos. Karena saya yakin dengan jawaban saat tes wawancara & berkas persyaratan yang dikumpulkan juga lengkap,” kata Nurul.
Berbeda dengan Dinia Irsalina dari Ciheuleut, Kota Bogor. Dinia mengaku cemas akan hasil tes wawancara beasiswa KIP batch 2 ini.
Namun, Dinia sangat berharap agar bisa lolos beasiswa batch 2 UIKA Bogor.
“Deg-degan sama hasilnya, tetapi semoga saya bisa lolos karena impian saya bisa masuk UIKA Bogor, selain fasilitas, jurusan Kesehatan di UIKA pun sangat saya minati,” tutupnya. (Humas/Ne2)