Kedua mahasiswi tersebut adalah Nur Zahidah binti Saffri dan Robiatul Farzanah binti Zabidi, mereka berasal dari Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) yang belajar di Program Studi Komunikasi dan Penyaiaran Islam (KPI) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor.
Dalam kesempatan pertamanya mengikuti perkuliahan di KPI UIKA, yang diselenggarakan Selasa (20/09/22) ini, nur dan robiatul bersama mahasiswa KPI lainnya berkesempatan mengikuti perkuliahan pada program Praktisi mengajar sebagai bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (BMKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, pada mata kuliah Jurnalistik TV dan Radio bersama praktisi dari Lentera Timur Channel.
Zahidah, mengaku senang dapat mengikuti kegiatan belajar di Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIKA Bogor. Selain menimba ilmu penyiaran, mereka juga belajar mengenai interaksi kebudayaan.
"Sebelum datang ke sini, kami berbulan-bulan sebelum berangkat sudah browsing banyak tentang Bogor melalui laman web juga media sosial. Kami juga berusaha mengenali UIKA lebih dekat termasuk prestasi UIKA yang kami baca di Internet. Kesempatan pertukaran budaya ini akan menjadi pengalaman sangat mengesankan bagi kami," kata Zahidah, selepas mengikuti kelas Jurnalistik TV dan Radio di KPI UIKA.
Keberadaan mahasiswi Malaysia merupakan bagian dari Program Pertukaran Mahasiswa/i (program exchange student) antara Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIKA Bogor dengan Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM). Program ini tengah berlangsung sepanjang satu semester pada tahun ajaran 2022-2023. Adapun pada semester sebelumnya KPI UIKA telah mengirimkan sebanyak tujuh mahasiswa untuk belajar di UKM.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Program KPI UIKA Dewi Anggrayni, PhD. mengatakan bahwa program pertukaran mahasiswa ini merupakan bentuk dukungan terhadap program MBKM dari pemerintah pusat. Dan hal ini juga bentuk aktualisasi dari program universitas untuk meningkatkan jumlah mobilitas mahasiswa UIKA, baik secara internal maupun eksternal.
"Karena Program studi kami sudah grade A, maka program exchange student ini menjadi unggulan di KPI UIKA. Mahasiswa setiap tahunnya akan berlomba-lomba untuk mendapatkan kesempatan belajar di UKM dan begitu pula sebaliknya. Selain bertukar budaya, mahasiswa bersemangat dengan program ini tanpa harus membayar mahal," ujar Dewi, Selasa (20/9), di kampus UIKA Bogor.
Adapun Rektor Universitas Ibn Khaldun Prof. Dr. H.E. Mujahidin, M.Si., menjelaskan bahwa pertukaran pelajar antar-bangsa ini secara tidak langsung menjadi kesempatan bagi UIKA menjadi duta kebudayaan Indonesia. Ke depan, UIKA berencana akan menghimbau seluruh program studi yang ada di lingkungannya untuk mengikuti program serupa. (humas/kpi)