Dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor selenggarakan upacara di Halaman Gedung Rektorat UIKA Bogor pada Minggu (01/10/2023).
Pada kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun tersebut, Prof. Dr. H.E. Mujahidin, M.Si., selaku Rektor UIKA Bogor bertindak sebagai pembina upacara menjelaskan, acara ini digelar sebagai upaya agar seluruh mahasiswa serta keluarga besar UIKA Bogor selalu membulatkan tekad dan niatnya untuk membela NKRI.
"Peringatan ini memberikan pelajaran kepada kita tentang pentingnya kebersamaan dalam melawan rongrongan yang ingin mengganti mengganti nilai-nilai Pancasila dengan nilai-nilai komunisme. Para mahasiswa harus tahu tentang sejarah bahwa ada oknum-oknum yang berasal dari negara kita sendiri yang selalu berusaha menggulingkan Pancasila yang selama ini telah menjadi konsensus kita", tambahnya.
Dalam amanatnya beliau menyebut, sekarang ini semakin banyak yang berusaha untuk memutarbalikkan fakta, bahwa komunisme di Indonesia bukanlah sesuatu yang buruk, partai komunis bukanlah partai yang jahat, melainkan sebagai suatu paham yang lebih sosial. "Padahal kenyataan yang ditemukan sejak tahun 1948 hingga sekarang, komunisme selalu ingin menghilangkan nilai-nilai agama di dalam masyarakat, yaitu dengan menghapuskan nilai pada sila pertama dalam Pancasila".
"Mahasiswa sekalian adalah pemegang masa depan, sensus tahun 2022 menunjukkan lebih dari 50% penduduk di Indonesia saat ini merupakan usia remaja yang tentu akan memegang kepemimpinan pada 20 tahun mendatang. Oleh karenanya saat nanti kalian berhasil dan berkarya untuk kemajuan negara, jangan sampai di lingkungan kalian ada paham komunis, justru harus kita anggap sebagai suatu ancaman".
"Pancasila merupakan kesepakatan kita semua, kesepakatan para pendiri negara, ulama serta tokoh lainnya, sehingga kita harus tetap menjaganya sebagai dasar negara, supaya Indonesia akan selalu diliputi kedamaian dan selalu diberikan kemakmuran oleh Allah SWT", tutupnya.
Kegiatan yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB tersebut, dihadiri tidak hanya oleh perwakilan mahasiswa UIKA dari berbagai unsur organisasi, melainkan juga dihadiri oleh 60 mahasiswa dari 30 kampus di Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di UIKA Bogor, para Pimpinan Yayasan Pendidikan Islam Ibn Khaldun, para Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, Dosen, Tenaga Pendidik, Kepala Lembaga. Sehingga membuktikan bahwa seluruh Keluarga Besar UIKA Bogor sangat anti terhadap komunisme. (Humas/MJ).