thumb
  • Tohir
  • 0 Komentar
  • 773 Melihat
  • 0 Suka

(UIKA-06/12/2022): Sebagai Seorang Muslim dianjurkan bertawakal terhadap Ketentuan Allah SWT, baik ketentuan yang khoir (Baik) maupun yang syar (Buruk), dalam kondisi apapun suka maupun duka. ini merupakan sikap dalam memahami Sunnatullah (Ketentuan Allah) dalam Kehidupan, hal ini disampaikan Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, MS. dalam Pengajian Rutin Civitas Akademika UIKA Bogor setiap selasa, Bogor (06/12/2022)

Beliau Menjelaskan terkait dengan pentingnya Kaum Muslimin diperintahkan mempelajari Sunnatullah yang telah terjadi pada umat yang terdahulu agar tidak mengulangi kesalahan yang telah mereka lakukan, sebagaimana Firman Allah QS. Ali Imran [3] ayat 137-138. 

Kiyai Didin Menegaskan, Dalam implementasinya, keberlakuan satu sunnatullah sangat berkaitan dan berhubungan dengan sunnatullah yang lain. Misalnya Sunnatullah yg menyatakan bahwa apabila kebenaran datang, maka kebatilan akan hancur, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-Israa 17] ayat 81. Sunnatullah tersebut (QS. Al-Israa [17] ayat 81) keberlakuannya berkaitan dengan sunnatullah yang lain yang harus dilakukan oleh kaum muslimin, seperti mempersiapkan kekuatan dalam berbagai bidang (kekuatan SDM, kekuatan ekonomi, kekuatan dan kerapihan organisasi dll). Perhatikan firman-Nya dalam QS. Al-Anfâl [8] ayat 60, QS.  Ash-Shaff [61] ayat 4. 

Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin menjabarkan Adalah suatu Sunnatullah bahwa ajaran Islam akan dijaga dan ditinggikan oleh Allah SWT dan juga AlQuran akan dijaga-Nya sepanjang masa. Hal ini sebagaimana firman-Nya dalam QS. Ash-Shâf [61] ayat9 dan QS. Al-Hijr [15] ayat 9. 

Beliau menekankan untuk Sunnatullah ini harus dikaitkan dengan Sunnatullah yang lain, seperti kesungguhan kaum muslimin dalam membaca dan mempelajari Al-Quran dan kesungguhan dalam melakukan kegiatan dakwah amar makruf Nahyi Munkar. Perhatikan firman-Nya dalam QS. Fâthir [35] ayat 29 dan 30 juga firman-Nya dalam QS. Ali-Imraan ayat 104. 

Dalam hal Bekerja, Kiyai Didin memaparkan terkait Sunnatullah ini harus dikaitkan pula dengan kesungguhan dalam bekerja, kesungguhan dalam berusaha mencari rizki yang halal dan lain sebagainya yang dikaitkan dengan upaya meraih rizki dari Allah. Perhatikan Firman-Nya dalam QS. At-Taubah [9] ayat 105. QS. Al-Jumuah [62] ayat 10 dan QS. Al-Mulk [67] ayat 15. 

Dalam hal Keilmuan, beliau menjelaskan bahwa Allah SWT akan mengangkat beberapa derajat orang yang beriman dan orang yang berilmu sebagaima firman-Nya dalam QS. Al-Mujâdilah [58] ayat 11. penegasan keilmuan ini harus dikaitkan seperti kesungguhan mencari ilmu fardlu ain yang menguatkan keimanan dan ketaqwaan serta ilmu fardlu kifayah (sesuai dengan bidang keahlian masingmasing) yang akan menguatkan kehidupan umat Islam secara keseluruhan Dalam

Terakhir, Ketua Senat UIKA ini, menekankan pentingnya gambaran bahwa ajaran Islam sangat imemperhatikan proses disamping hasil. Proses yang  dilakukan dengan sungguh-sungguh akan menghasilkan kebaikan-kebaikan yang bermanfaat dan maslahat. Perhatian firman-Nya dalam QS. Al-Ankabût [29] ayat 69.  “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (*Th)


Bagikan:

Humas UIKA

Jl. KH. Sholeh Iskandar Km.2 Kd. Badak Bogor