(UIKA/25-01-2023) Hal ini disampaikan Wali Kota Bogor, Bima Arya pada agenda Seminar Nasional Pengusulan KH. Sholeh Iskandar sebagai Pahlawan Nasional yang di selenggarakan Univversitas Ibn Khaldun Bogor bekerjasama dengan Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) di Auditorium Prof. Abdullah Siddiq, SH. Kampus UIKA Bogor, Selasa (24/01/2023).
Bima menuturkan, KH Sholeh Iskandar adalah sosok yang langka bahkan jika dibandingkan dengan pahlawan yang ada. Bima menilai, sosok KH Sholeh Iskandar adalah paket lengkap karena mengisi di seluruh fase merdekanya Indonesia.
“Kiprahnya sangat jelas, ada data, babak, dan fasenya. Perjuangannya ada di tiga zaman yaitu masa merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan. Apa yang ditinggalkannya juga masih ada hingga sekarang,” tutur Bima.
Diutarakannya, KH Sholeh Iskandar bukan hanya pejuang dengan senjata, melainkan tokoh yang sangat peduli pada pendidikan, berperan mendirikan RS, berkiprah di perbankan serta di banyak kegiatan sosial lainnya.
“Kalau hari ini kita sering diombang ambing isu kebangsaan, nasionalisme, dengan keagamaan. Beliau adalah role model yang kokoh pada 2 pijakan itu, seorang pejuang keislaman dan kebangsaan,” ucap dia.
Bima mengatakan, Pemkot Bogor telah mengusulkan KH Sholeh Iskandar menjadi Pahlawan Nasional sejak tahun 2016. Proses yang tengah dijalani ialah melengkapi administrasi dan perjuangan di ranah politis.
Ia mengatakan, proses tersebut butuh perjuangan bersama dan komunikasi politik kepada semua pihak, sehingga dapat meyakinkan Sang Komandan Hizbullah ini bukan hanya memberikan kemaslahatan bagi Kota Bogor, namun juga Indonesia.
Seminar yang diselenggarakan secara hibrid tersebut di hadiri pula oleh Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P selaku Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Ketua DPRD Kota Bogor, Kanwil Depag Kota Bogor, Ketua YPIKA Bogor serta diikuti oleh 200 peserta yang hadir secara langsung dan 235 peserta hadir secara daring. (Humas/Pdu)