Maraknya paham radikalisme yang mulai masuk ke dunia kampus tidak bisa dipandang remeh. Untuk mengatasi itu, perlu adanya wawasan kebangsaan yang mumpuni melalui pengetahuan empat pilar kebangsaan; Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Laporan: Wilda Wijayanti
Hal itu diingatkan Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang dalam Seminar Nasional Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, di Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, kemarin (11/10). “ Empat pilar itu merupakan hal yang paling ampuh untuk menangkal radikalisme. Karena mampu melindungi nilai-nilai kebangsaan,” ujarnya.
Oesman mengatakan, Presiden Jokowi sedang berusaha membangun infrastruktur di daerah. Tujuannya, menjaga cita-cita NKRI dalam membangun kesejahteraan seluruhnya di pelosok negeri. Agar negara tidak diintervensi pihak asing yang mau merebut segala kekayaan negeri.
“Akibat perkembangan zaman saat ini dapat mengganggu moral bangsa. Untuk mengatasinya, kita perlu empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Kenapa ekonomi negara kita terganggu, karena negara kita tidak pernah memikirkan hal kecil. Kita harus memikirkan ekonomi piramid, yang mulai dari bawah agar ekonomi kita bangkit,” tegas Oesman.Dia menyebut, mahasiswa harusnya bangga dengan kemampuan mereka sebagai anak bangsa Indonesia.
Kebanggaan sebagai bangsa yang ber-Pancasila. Meski begitu, mereka tetap memerlukan sosialisasi yang terus-menerus, agar tidak lupa. “Ini masalahnya hanya lupa, sebab kalau tidak terus disosialisasikan, akan terjadi sesuatu kepincangan dalam melaksanakan empat pilar itu sendiri,” tandas Oesman.(wil/c)