thumb
  • Pandu
  • 0 Komentar
  • 339 Melihat
  • 0 Suka

Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor kedatangan tamu seorang Profesor dari Kuwait University Prof. Dr. Mubarak bin Saif Al-Hajry, pada selasa, 28/02/2023.

Kedatangan Prof. Mubarak ke Kampus UIKA diantaranya untuk memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa Ilmu Alquran dan Tafsir yang  digelar di ruang pertemuan lt.3 Gedung Rektorat Kampus UIKA bogor.

Hadir dalam kegiatan ini Rektor beserta para wakil rektor, beberapa kaprodi dan dosen serta  undangan lainnya, turut mengikuti kuliah tamu dari Syeh Kuwait University.

Pada kesempatan sambutannya, Prof. Dr. H. E. Mujahidin, M.Si., selaku rektor menyampaikan selamat datang disertai harapan semoga kedatangan Syeh ke UIKA Bogor, dapat mempererat hubungan antara UIKA dengan Universitas Kuwait, juga rektor meminta agar syeh memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa yang hadir sekaligus dapat memberikan motivasi kepada para mahasiswa untuk bisa berbahasa arab.   

Menanggapi apa yang disampaikan rektor,  syekh Mubarak menyampaikan, pada intinya Kuwait University dapat menjalin kerjasama dengan kampus-kampus dimanapun termasuk UIKA Bogor. Harapannya mahasiswa Indonesia terutama UIKA  dapat juga bekerjasama dengan kami (Kuwait University). 

"Kerjasama juga bisa di lakukan untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi seperti Magsiter dan Doktor, itu jauh lebih mudah lagi kerjasama ini bisa dilakukan".

Dilajutkan dengan paparan materi tentang sunnah, Prof. Mubarak menyampaikan bahwa, mempelajari sunnah  bukanlah merupakan sesuatu hal yang baru. Hal ini sangat penting untuk dibahas, karena hakikatnya ketika kita berbicara tentang sunnah maka kita berbicara tentang Islam. Dimana pada dasarnya Rosulullah SAW diminta menyampaikan apapun yang Allah sampaikan kepada umatnya.

Beliau melanjutkan, pembahasan tentang sunnah merupakan pembahasan tentang islam sendiri.   Sehingga Islam terjaga dengan risalah yang  benar. Seperti Al-Quran yang Allah SWT jaga hingga saat ini, sehingga Al-Quran disampaikan secara mutawatir. Memahami Al-Quran tidak mungkin dapat dilakukan jika kita tidak memahami hadits, hadits adalah pelengkap risalah yang tidak dijelaskan secara gambang dalam Al-Quran. 

Mempelajari sunnah berarti mempelajari agama kita, contoh mempelajari solat tidak akan pernah bisa kita pelajari dengan baik, jika kita tidak mempelajari sunnah dan begitu pula hal-hal yang berkenaan dengan adab dan akhlak.

Cakupan sunnah itu luas lanjutnya, bukan cuma masalah ibadah, akhlak saja, dalam sunnah kita juga bisa mengambil pelajaran lainnya semisal kesehatan, militer, dll. 

Untuk selanjutnya, Syeh menyampaikan sebagai seorang muslim, selain kita harus memahami dan mempelajari Al-Quran, hal yang sama pun harus dilakukan terhadap hadits atau sunnah tadi, karena pegangan umat Islam untuk mendapatkan kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat adalah kedua hal itu, tutupnya. (Humas/Pdu)


Bagikan:

Humas UIKA

Jl. KH. Sholeh Iskandar Km.2 Kd. Badak Bogor