Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor, Jawa Barat, menggelar debat publik perdana Pilkada 2024 di Studio iNews Jakarta pada Jumat, dengan tema “Wujudkan Kota Bogor sebagai Kota Sains Maju, Sejahtera, Berkelanjutan melalui SDM yang Berkualitas dan Berdaya Saing”.
Salah satu panelis dalam debat tersebut adalah Dr. Ibrahim Fajri, S.H., M.E.I., dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor sekaligus Wakil Dekan Bidang Akademik FH UIKA Bogor. Dr. Ibrahim merasa terhormat atas kesempatan yang diberikan oleh KPU Kota Bogor sebagai perwakilan akademisi dalam acara penting tersebut. “Alhamdulillah, sangat senang dan merasa terhormat karena dipercaya oleh KPU Kota Bogor,” ujarnya.
Sebagai panelis, Dr. Ibrahim menekankan pentingnya pemahaman para calon terhadap visi jangka panjang dan jangka menengah untuk Kota Bogor. “Kami bertugas merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan perencanaan Kota Bogor ke depan, serta bagaimana para calon dapat memberikan solusi atas permasalahan yang ada,” jelasnya.
Dalam merancang pertanyaan, tim panelis tidak sembarangan. Kajian yang mendalam dilakukan dengan mengacu pada data dari badan perencanaan daerah untuk memastikan bahwa isu-isu yang dibahas relevan. Tema-tema besar yang menjadi sorotan antara lain pembangunan sumber daya manusia, ekonomi, tata kelola, dan lingkungan hidup, yang menurut Dr. Ibrahim merupakan isu krusial bagi masa depan Kota Bogor.
Menyoroti peran hukum dalam pembangunan, Dr. Ibrahim menjelaskan bahwa hukum harus ditegakkan secara adil dan konsisten untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. “Ketika hukum ditegakkan dengan benar, maka peluang untuk kesejahteraan terbuka lebar,” ujarnya. Menurutnya, program-program pemerintah dalam bidang pengentasan kemiskinan dan pembangunan Kota Bogor akan lebih efektif jika didukung dengan penegakan hukum yang kokoh.
Sebagai akademisi yang berperan dalam debat publik, Dr. Ibrahim menegaskan bahwa keterlibatan pakar dan masyarakat adalah bentuk dari implementasi demokrasi. “KPU memang harus melibatkan akademisi atau pakar untuk memberikan partisipasi proporsional dalam proses suksesi kepemimpinan,” tambahnya.
Dr. Ibrahim berharap pemimpin yang terpilih mampu memahami dan memetakan permasalahan Kota Bogor dengan baik. Baginya, integritas dan kecakapan dalam memberikan solusi adalah kualitas yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Ia juga melihat adanya peningkatan kualitas debat dari tahun ke tahun. Pengalaman sebelumnya dijadikan pijakan untuk meningkatkan pelaksanaan debat yang lebih baik dan damai. “Yang penting adalah pemilu damai, pilkada damai, sehingga masyarakat dapat menilai calon pemimpin dengan objektif,” tutur Dr. Ibrahim.
Kehadiran Dr. Ibrahim sebagai panelis juga berdampak positif pada mahasiswa, terutama pemilih pemula. “Dengan adanya saya sebagai panelis, mahasiswa bisa menilai calon pemimpin yang akan dipilih dan melihat keterkaitan antara debat ini dengan materi kuliah mereka,” ungkapnya.
Dalam pesan akhirnya, Dr. Ibrahim mengajak masyarakat Kota Bogor untuk mengenali dan menilai para calon pemimpin secara cerdas. “Kita harus rajin melihat sepak terjang para calon, dan informasi tersebut kini tersedia luas dan mudah diakses,” tutupnya. Ia berharap agar masyarakat Bogor menjadi pemilih cerdas yang mampu menentukan pemimpin terbaik untuk masa depan kota mereka.