Kepala Laboratorium Geoinformatika Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Sains (FTS) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, Iksal Yanuarsyah, S.Hut. M.Sc. IT., berhasil meraih medali emas dalam Kompetisi ITEX 2023 (34th International Invention, Innovation & Technology Exhibition) yang diselenggarakan di Kuala Lumpur Convention Centre Malaysia, pada Kamis s.d. Jumat (11-12/05/2023).
Dosen yang saat ini berstatus mahasiswa akhir pada program PhD di Universiti Islam Selangor Malaysia ini menjelaskan, kompetisi yang berhasil ia menangkan ini, adalah kompetisi yang diikuti oleh ratusan peserta yang berasal dari 15 negara di Asia. "ITEX 2023 merupakan kompetisi dan pameran penemuan Internasional yang setiap tahun diselenggarakan di Malaysia dan diikuti oleh berbagai negara di Asia, diantaranya Arab Sudi, Qatar, Bangladesh, Thailand, Hongkong, Taiwan, Indonesia dan Malaysia sendiri sebagai tuan rumah", ujar Iksal.
"Adapun kriteria penilaian ITEX 2023 ini terdiri dari novelty (temuannya bersifat baru, original, kreatif, unik), applicable (bisa digunakan dalam menyelesaikan masalah di lapangan dan memiliki kontribusi nyata kepada dunia industri), cara mendemonstrasikan (dalam bentuk poster dan slide video presentasi), penerimaan pasar (yang dibuktikan dengan kerjasama beberapa pihak industri berupa LoI (Letter of Intent) mengenai ketertarikan dunia industri untuk rencana dalam menggunakan dan mengembangkan aplikasi), dan kriteria yang terakhir adalah ramah terhadap lingkungan (dengan memperhatikan unsur recyclable, reusable atau renewable)", jelasnya.
Beliau menyampaikan, aplikasi yang dibuatnya memang sangat dibutuhkan khususnya bagi masyarakat yang berada di jalur-jalur berpotensi terhadap bencana seperti banjir dan longsor. Sehingga masyarakat dapat mengetahui rumah-rumah mereka yang mereka diami sekarang apakah berada di jalur yang berpotensi tinggi, sedang atau rendah terhadap bencana tadi. "Kemudian kita akan membuat beberapa titik-titik evakuasi terdekat berupa area yang memiliki potensi yang lebih rendah sehingga masyarakat memiliki alternatif jalur evakuasi, itu yg kami buat secara berbasis lokasi atau geospasial", tutupnya. (Humas/MJ).