
Bogor, 23 Agustus 2025 – Ada cerita menarik di balik The 3rd International Conference on Management and Small and Medium Enterprise (ICMSME 2025) yang digelar Sekolah Pascasarjana UIKA Bogor. Salah satunya datang dari Thailand Selatan, dibawakan langsung oleh Asst. Prof. Dr. Mahsoom Sateemae dari Fatoni University.
Dr. Mahsoom memaparkan tentang AHSAN Trustmark, sebuah program yang awalnya fokus mendukung industri hijab lokal, tapi kini menjelma jadi brand yang mampu menembus pasar global. Lewat AHSAN Trustmark, para pengusaha Muslim kecil di Thailand Selatan diberi pelatihan menjahit, desain, literasi keuangan, hingga strategi branding. Intinya, mereka tidak hanya diajari berbisnis, tapi juga bagaimana menjaga kualitas halal produk yang dihasilkan.
Hasilnya? Produk-produk lokal bersertifikat AHSAN Trustmark kini sudah diekspor ke Saudi Arabia, Malaysia, dan India. Mereka juga rutin tampil di pameran internasional seperti Halal Expo dan MAROI Festival. Bahkan, kolaborasi dengan lembaga besar seperti Islamic Development Bank membuat AHSAN Trustmark semakin diperhitungkan.
Tentu tidak mulus tanpa tantangan. Menurut Dr. Mahsoom, ada tiga PR besar yang masih harus dikejar: kapasitas produksi yang perlu ditingkatkan, menjaga integritas halal di pasar global yang sangat beragam, serta memanfaatkan platform digital agar produk bisa dikenal lebih luas.
Namun justru dari tantangan itulah muncul peluang besar. “AHSAN Trustmark is a resilient model of the halal ecosystem that combines Islamic values with modern business practices,” tegas Dr. Mahsoom.
Bagi peserta ICMSME 2025, paparan ini memberi pelajaran penting: membangun UMKM halal yang tangguh bukan sekadar soal bisnis, tapi juga soal nilai, kepercayaan, dan kemampuan menembus pasar global tanpa kehilangan identitas Islaminya.