thumb

Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor menggelar Seminar Kesehatan bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bogor dengan tema “Donor Darah Dalam Kajian Ilmu Kesehatan dan Islam” di Auditorium K.H Abdullah Shidiq pada Kamis (10/08/2021).


Selain itu, pada kegiatan ini dilasanakan pula penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani langsung oleh Prof. Dr. H.E. Mujahiddin, M,Si.,  Selaku Rektor UIKA Bogor dengan H. Edgar Suratman, S.E., M.M. selaku Ketua PMI Kota Bogor. Nota kesepahaman kerjasama ini adalah tentang kerjasama kegiatan kepalangmerahan dalam mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi.


Dalam sambutannya, Rektor memaparkan, bahwa seminar ini akan menjadi dasar bagi pengambilan keputusan di tingkat Universitas dalam perencanaan kebijakan tentang kegiatan donor darah rutin setiap 3 bulan sekali. 
Sementara itu,  Edgar Suratman, S.E., M.M. dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan harapannya dengan adanya kerjasama ini bisa membawa dampak positif dan diimplementasikan. 


“Semoga yang tadi sudah ada MoU nya bisa kita aplikasikan lebih efektif, lebih produktif baik donor  darah, social kemanusiaan dan bagaimana meningkatkan SDM Kerelawanan” ujarnya.


Dr. Sri Nowo Retno, MARS., selaku Kepala Dinas Kota Bogor ikut memberikan apresiasi dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan adanya pencerahan, menambah wawasan tentang donor darah dari segi medis, dan mendorong rasa kepedulian social untuk terus mendonorkan darah bagi yang membutuhkan serta menjawab pertanyaan-pertanyaan  seputar donor darah dalam dua presfektif tadi.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber Dr. Wisnu Hendratmoyo yang memaparkan materi tentang perspektif kajian kesehatan. dan H. Abbas Mansur Tamam, Ph.D memaparkan materi dari perspektif kajian Islam.


Dr Wisnu Hendratmoyo memaparkan persyaratan serta proses donor darah mulai dari persyaratan donor dan alur proses donor darah. Beliau menekankan, bahwa sebelum darah sampai ke resipien (penerima donor darah) sudah melalui screening untuk penyakit Hepatitis A, Hepatitis B, Sifilis dan HIV. Proses pengolahan darah dilakukan steril dan ketat, mulai dari proses screening awal mencakup berat badan donor, kadar haemoglobin darah, tekanan darah, pengambilan darah, screening dan pengelolaan limbah medis dengan aman, sehingga bisa dipastikan darah yang didistribusikan sudah aman dan lolos seluruh tahapan screening. 


Sementara itu, dalam perspektif islam  H. Abbas Mansur Tamam, Ph. D menyampaikan bahwa donor darah dikaitkan dengan teori darurat dan kebutuhan. “Sesuatu yang diperbolehkan dalam keadaan darurat, (hanya diberlakukan) untuk mengatasi kesulitan tertentu. Jadi bila dlihat dari urgensinya donor darah dalam Islam tidak terlepas dari unsur kemaslahatan yang bersifat dharury, yaitu menolong sesama dalam keadan darurat”, Ucapnya. Beliau juga menyampaikan bahwa donor darah ini juga merupakan salah satu sedekah terbaik. 


Dengan terlaksananya kegiatan seminar ini, diharapkan bisa menambah wawasan terkait donor darah darah dari perspektif islam, dan dari perspektif kesehatan. Selain itu, bisa memperkuat motivasi kita untuk mendonorkan darah, karena selain keutamaan dari perspektif medis, donor darah memiliki keutamaan juga dalam perspektif Islam. (HUMAS, Try)

 


Bagikan:

Humas UIKA

Jl. KH. Sholeh Iskandar Km.2 Kd. Badak Bogor