Program Bangkit 2023 merupakan ajang bagi para mahasiswa Indonesia untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam mengembangkan solusi teknologi yang inovatif.
Salah satu peserta yang berhasil mencuri perhatian adalah Muhammad Rizki, yang merupakan mahasiswa Teknik Informatika dari lab peminatan software engineering, Angkatan 2021.
Rizki terpilih menjadi salah satu dari sepuluh tim terbaik yang mendapatkan kesempatan mengikuti program inkubasi oleh Google dengan pendanaan hingga Rp 140 juta.
Perjalanan Muhammad Rizki, yang merupakan Mahasiswa Teknik Informatika, Universitas Ibn Khaldun di Program Bangkit 2023 tidaklah mudah.
Muhammad Rizki memulai perjalanannya di Program Bangkit 2023 batch 2 dengan semangat tinggi dan tekad kuat.
Rizki juga mengikuti program Bangkit 2023 batch 2 di learning path mobile development, Sebagai mahasiswa Teknik Informatika, ia memiliki minat yang besar dalam pengembangan perangkat lunak.
"Kami membuat tim dan berkolaborasi dengan mahasiswa dari universitas lain seperti Universitas Udayana, Universitas Kuningan, STMIK IKMI Cirebon, dengan membuat sebuah platform inovatif bernama reSaji yang bertujuan untuk mengurangi pemborosan makanan di Indonesia," katanya.
Berkat kerja keras dan dedikasinya, tim reSaji berhasil menonjol di antara ratusan proyek lainnya dan terpilih sebagai salah satu dari sepuluh tim terbaik yang berhak melanjutkan ke tahap inkubasi dengan kolaborasi dengan universitas lain.
"reSaji merupakan platform yang menghubungkan penjual makanan berlebih dengan pembeli yang mencari makanan berkualitas dengan harga terjangkau," ujarnya.
Inovasi ini tidak hanya membantu mengurangi pemborosan makanan tetapi juga mendukung gaya hidup berkelanjutan dan bertanggung jawab.
"Ada beberapa fitur unggulan reSaji, seperti jual beli makanan berlebih, membeli makanan berlebih dari penjual makanan, menjual atau berbagi makanan berlebih agar tidak terbuang sia-sia," ujarnya.
Inovasi ini juga menggunakan kecerdasan buatan untuk menentukan kesegaran bahan makanan yang dijual, mengambil foto bahan makanan dan mendapatkan tips pemanfaatannya.
"Diinovasi ini juga ada fitur cari penjual makanan berlebih terdekat, di mana fitur ini bisa mendapatkan rekomendasi makanan berlebih di sekitar Anda dan membantu pedagang makanan mempercepat penjualan mereka," jelasnya.
Keberhasilan Muhammad Rizki dan tim reSaji di Program Bangkit 2023 tidak lepas dari bimbingan para mentor berpengalaman serta kolaborasi yang solid di antara anggota tim.
Melalui bimbingan ini, Rizki dan timnya mampu mengembangkan ide mereka menjadi sebuah solusi nyata yang berpotensi memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Program Bangkit, yang diinisiasi oleh Google, Gojek, Tokopedia, dan Traveloka, bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam bidang teknologi dan kewirausahaan.
Dengan menyediakan bimbingan dari para ahli industri dan akses ke sumber daya yang diperlukan, program ini membantu para peserta mengembangkan proyek-proyek inovatif yang dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Dengan reSaji, Muhammad Rizki dan timnya tidak hanya fokus pada pengurangan pemborosan makanan tetapi juga pada pemberdayaan komunitas lokal.
"Platform ini membantu meningkatkan pendapatan penjual dan menyediakan makanan berkualitas dengan harga terjangkau bagi pembeli. Selain itu, setiap transaksi di reSaji memiliki potensi untuk menciptakan perubahan positif bagi masyarakat sekitar.
Keberhasilan Muhammad Rizki dan tim reSaji di Program Bangkit 2023 menunjukkan bahwa mahasiswa Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan solusi teknologi yang inovatif.
Dengan dukungan yang tepat, ide-ide ini dapat berkembang menjadi proyek besar yang memberikan dampak signifikan bagi masyarakat.
Masa depan inovasi teknologi di Indonesia terlihat cerah dengan hadirnya generasi muda yang kreatif dan berdedikasi seperti Rizki.
Muhammad Rizki, mahasiswa Teknik Informatika dari lab peminatan software engineering, Angkatan 2021, telah membuktikan bahwa kerja keras dan dedikasi dapat membawa kesuksesan.
Melalui Program Bangkit 2023, Rizki dan tim reSaji berhasil mendapatkan pendanaan inkubasi hingga Rp 140 juta untuk mengembangkan platform inovatif yang bertujuan mengurangi pemborosan makanan. (Humas/Ne2)