Empat mahasiswa Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor menjadi lulusan terbaik tingkat Universitas di wisuda ke-78 tahun akademik 2023-2024 di Gedung Braja Mustika Convention Centre, Selasa (16/7/2024).
Dari keempat mahasiswa itu satu di antaranya jadi lulusan terbaik tingkat universitas Program Magister, dan tiga mahasiswa lulusan terbaik tingkat universitas Program Sarjana.
Lulusan terbaik tingkat universitas Program Magister, yakni Muhammad Agung Prabowo, dengan IPK 4.00 dari Program studi (Prodi) Magister Ekonomi Syari’ah.
Sementara tiga mahasiswa lulusan terbaik tingkat universitas Program Sarjana, yakni Nabil Auliya Ramadhan dengan IPK 3,99 dari Fakultas Agama Islam (FAI), Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI).
Nabil menyampaikan rasa syukur atas pencapaian yang dia raih saat ini. Menurutnya, penghargaan lulusan terbaik tingkat Universitas ini tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
“Alhamdulillah bersyukur kepada Allah SWT, UIKA Bogor dan teman-teman atas kepercayaannya kepada Nabil hingga bisa menjadi lulusan terbaik tingkat universitas,” kata Nabil.
Nabil menyebut prestasi yang dia raih tidaklah mudah, dirinya butuh perjuangan yang ekstra dan konsistensi.
“Jujur setiap mata kuliah Nabil berusaha terus untuk memberikan yang terbaik kemudian Nabil mencoba aktif di kelas dan dalam berbagai kegiatan kampus, seperti organisasi mahasiswa dan seminar,” jelasnya.
Adapun tips dan trik agar mahasiswa UIKA Bogor bisa menjadi lulusan terbaik tingkat universitas.
“Jangan ragu untuk banyak diskusi atau konsultasi dengan teman-teman bahkan dosen untuk mengasah kemampuan dan memperluas wawasan. Intinya terus belajar dan mencoba, kemudian jangan lupa manajemen waktu,” tuturnya.
Kedua, Rizka Nur Hamidah, dengan IPK 3.99 dari FAI, Prodi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam (BKPI).
Rizka menyampaikan lika-liku yang dihadapinya hingga bisa menjadi lulusan terbaik tingkat universitas.
Rizka, mahasiswa asal desa yang memiliki cita-cita dan harapan yang tak bisa digoyahkan namun tak dipungkiri hambatan selalu ditemukan di awal perkuliahan.
“Saya angkatan Covid yang mengalami kesulitan mencari sinyal dari rumah ke perkotaan demi bisa mengikuti perkuliahan online, kondisi keuangan keluarga yang mengalami kesulitan sehingga hampir memilih untuk berhenti berkuliah di semester 4,” ujarnya.
Tak sampai di situ, saat naik ke semester 5, kondisi kesehatan Rizka pun sempat mengalami penurunan hingga mengganggu perkuliahan.
Namun dengan tekad dan kegigihannya, Rizka bisa melalui ujian-ujian itu hingga bisa menjadi salah satu mahasiswa lulusan terbaik universitas di tahun ini.
“Jangan pernah menyia-nyiakan satu kesempatan yang Allah berikan kepadamu, bisa jadi ketika kamu menyia-nyiakan satu kesempatan itu, ada ribuan kesempatan yang lenyap begitu saja termasuk doa-doa yang pernah kamu panjatkan kepada-Nya. Dan jangan lupa 4B : Bertauhid, Berikhtiar, Berdoa, dan bertawakal,” pungkasnya.
Ketiga, Salsabilla Sofwa, dengan IPK 3.98 dari Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes), Prodi Kesehatan Masyarakat (Kesmas).
Salsabilla mengatakan ini merupakan hadiah tahun 2024 paling berharga baginya.
Pasalnya, setelah melalui kegagalan saat memasuki perguruan tinggi negeri sebelumnya, Salsabilla terus belajar dan bangkit meraih mimpinya di UIKA Bogor.
“Saya berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan apa yang saya inginkan. Jangan pernah putus asa, jadikan gagal itu sebagai teman, bertemanlah dengan kegagalan, seperti yang kita selalu dengar kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda,"
"Selalu berpikir positif dengan apa yang terjadi, berpikir positif kepada Tuhan YME untuk dimudahkan segala urusannya. Janji Tuhan kepada umatnya tidak akan pernah salah,” paparnya.
Salsabilla berharap UIKA Bogor dapat terus bangkit dan dapat mengembangkan inovasi-inovasi yang berguna untuk Indonesia.
"In here I grow up, untill I become a best student of Faculty of Health, University of Ibn Khaldun Bogor (di sini saya tumbuh besar, hingga menjadi mahasiswa terbaik Fakultas Kesehatan Universitas Ibnu Khaldun Bogor),” tutupnya. (Humas/Ne2)