
Bogor – Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor kembali menorehkan prestasi di kancah internasional lewat kiprah Program Studi Magister Komunikasi Penyiaran Islam (MKPI) Sekolah Pascasarjana. Dalam kolaborasi strategis dengan Universitas Sultan Zainal Abidin, Malaysia, UIKA menginisiasi kegiatan Community Service Marketing Komunikasi Berbasis STEM Batik sebagai Diplomasi Budaya.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk Forum Diskusi Ilmiah yang menghadirkan perajin batik asal Kota Bogor, Sri Ratna Handayani Budhie, sebagai narasumber utama. Forum ini dihelat oleh Program Studi Public Relation Fakultas Bahasa dan Komunikasi Universitas Sultan Zainal Abidin, dan diikuti oleh para pelajar serta akademisi di Terengganu, Malaysia.
Ketua Program Studi MKPI UIKA Bogor, Dr. Dewi Anggarayni, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memperkenalkan batik sebagai warisan budaya bangsa sekaligus sarana diplomasi lunak (soft diplomacy) antara Indonesia dan Malaysia.
“UIKA melalui MKPI berupaya mengemas pendekatan komunikasi budaya yang relevan dengan konteks global. Dalam forum ini, kami juga mengenalkan pendekatan STEM (Sains, Teknologi, Engineering, dan Matematika) sebagai metode edukatif agar batik lebih mudah dipahami secara ilmiah dan aplikatif oleh generasi muda,” ujar Dewi.
Ia menambahkan bahwa STEM menjadi indikator utama dalam program ini untuk mengukur persepsi masyarakat, khususnya anak muda, terhadap pentingnya merawat batik sebagai simbol identitas budaya bangsa.
Sementara itu, Sri Ratna Handayani Budhie, perajin sekaligus owner brand Batik Handayani Geulis, menegaskan bahwa batik bukan sekadar kain, tetapi merupakan simbol kearifan lokal dan identitas bangsa yang wajib diwariskan.
“Forum ini sangat strategis, bukan hanya untuk promosi batik Indonesia, tetapi juga untuk memperkuat harmonisasi budaya serumpun Indonesia-Malaysia,” ujarnya.
Keterlibatan aktif UIKA Bogor dalam forum internasional ini menjadi bukti komitmen perguruan tinggi Islam swasta ini dalam mengangkat budaya lokal ke panggung global melalui pendekatan ilmiah, kolaboratif, dan kontekstual.