Universitas Ibn Khaldun Bogor kembali melakukan seleksi bagi calon penerima beasiswa hafidz 30 Juz, yang diadakan di Aula Prof. Abdullah Siddiq, SH, pada Kamis, 25/05/2023.
Seleksi diikuti oleh 37 Peserta dari 61 pendaftar yang dipanggil, sebagaimana yang disampaikan oleh Nurseha Marasabessy selaku koordinator penerimaan beasiswa UIKA Bogor.
"Iya, Alhamdulillah hari ini kita telah melakukan seleksi bagi calon mahasiswa penerima beasiswa hafidz UIKA tahap pertama, dan Alhamdulillah yang hadir hari ini sebanyak 37 orang dari total yang kami undang sebanyak 61 pendaftar, mereka berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, ada dari Makassar, dari Sumatera, Kalimantan, dll, adapun bagi yang hari ini tidak hadir dan tidak ada alasan pasti atas ketidak hadirannya dalam seleksi, kami selaku tim akan menyatakan yang bersangkutan dinyatakan mengundurkan diri dari pengajuan beasiswa ini, dan akan dikategorikan sebagai pendaftar reguler". Jelas Nur.
Nur melanjutkan, seleksi beasiswa hafidz ini akan dilaksanakan sebanyak 2 tahapan, dimana tahap pertama yang hari ini diselenggarakan, peserta akan melewati tes berupa uji kelancaran membaca Al-Quran seperti Tajwid dan Tartilnya, kemudian uji penguasaan hafalan 30 Juz, dan pemahaman Alquran seperti tafsir dan terjemahannya.
Adapun untuk tim penguji, ia melanjutkan, kami telah siapkan dari para dosen pengampu Ilmu Al-Quran diantaranya Ustadz. Dr. Akhmad Alim, Lc., MA., Ustadz. Dr. Hambari, MIRKH., dan Ustadz. Bahrum Subagya, M.Pd. Jelasnya.
Rektor UIKA Bogor Prof. Dr. H.E. Mujahidin, M.Si., dalam kesempatan sambutannya menyampaikan terimakasih kepada para pendaftar (beasiswa hafidz ) karena sudah memberikan kepercayaannya memilih Universitas Ibn Khaldun Bogor sebagai tempat studi untuk para penghafal Al-Quran ini. ia menambahkan, karena tidak mudah bagi penghafal Al-Quran untuk menentukan tempat studi yang bisa mendukung dan menjaga hafalan agar tetap ada, jelasnya.
"Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika adik-adik (pendaftar beasiswa hafidz ) lolos sebagai mahasiswa jalur beasiswa hafidz. Pertama jangan sampai hilang hafalannya, yang kedua saat berkuliah nanti harus memiliki prestasi akademik minimal IPK 3,5 atau lulus dengan cumlaude, Ketiga aktif dan bergabunglah dalam organisasi kemahasiswaan, karena ini penting untuk sosialisasi, dan membuka relasi." Harapnya. (Humas/Pdu)