(UIKA/25-01-2023) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor undang Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. selaku Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) dalam acara Seminar Nasional Pengusulan KH. Sholeh Iskandar sebagai Pahlawan Nasional, di Aula Prof. Abdullah Sidiq Kampus UIKA Bogor pada Selasa, (24/01/2023).
Dalam sambutannya, beliau menyampaikan ucapan salam dari Wapres Ma'ruf Amin, yang menugaskannya untuk hadir di acara ini, "Wapres meminta maaf tidak bisa hadir karena ada kegiatan penting yg tidak bisa ditinggalkan", tuturnya.
Menko Muhadjir menanggapi mengenai proses yang sudah dilalui untuk mengusulkan KH. Sholeh Iskandar untuk menjadi Pahlawan Nasional, dan memang tahapannya tidak mudah serta memerlukan waktu yang lama.
"Jika saat ini sudah pada tahapan pengusulan tingkat provinsi, selanjutnya tinggal diusulkan di tingkat pusat dan salah satu kementerian yang terilbat untuk menilai ialah Kemenko PMK. Untuk itu saya mohon untuk seluruh proses yang berjalan, bisa dilaporkan kepada saya selaku Menteri, agar saya bisa membantu untuk mempercepat usulan tersebut", tambahnya.
Pria yang pernah menjabat sebagai Rektor Univ. Muhammadiyah Malang tersebut juga berpesan, untuk beberapa rangkaian seminar termasuk kajian-kajian akademik dirasa perlu diperdalam dan diperlengkap lagi, supaya dapat dikumpulkan data-data berupa fakta dalam sejarah mengenai peran KH. Sholeh Iskandar terutama pada awal-awal kemerdekaan.
Beliau yakin jika disusun dengan baik, tidak hanya bermanfaat dalam mengusulkan KH. Sholeh Iskandar menjadi Pahlawan Nasional saja, namun juga akan ikut memperkaya khazanah sejarah perjuangan umat islam menjelang kemerdekaan Republik Indonesia.
Menko Muhadjir merasa penting sekali untuk meriset peranan KH. Sholeh Iskandar dengan melibatkan himpunan sejarawan supaya lebih terungkap "mutiara" lain dari sosoknya. "Saya meminta untuk diperdalam lagi Peranan KH. SHoleh Iskandar sebagai komandan, karena beliau akan diusulkan sebagai Pahlawan Nasional, sehingga aspek kepahlawanan harus betul nampak dan tidak ada lagi argumen yang meragukan kepahlawanan almarhum", tutupnya. (HUMAS/Jco)