thumb
  • soleh
  • 0 Komentar
  • 231 Melihat
  • 0 Suka

Bogor – Dalam suasana penuh kehangatan pasca Idul Fitri 1446 H, Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor menggelar Halal Bihalal Keluarga Besar UIKA Bogor, Selasa, 8 April 2025 / 9 Syawal 1446 H. Acara yang berlangsung di Auditorium Prof. Abdullah Siddiq, SH., ini dihadiri sekitar 350 peserta dari unsur pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, pengurus yayasan, hingga perwakilan lembaga serumpun.

 

Salah satu momen penting dalam kegiatan tersebut adalah tausyiah utama yang disampaikan oleh Drs. KH. Mad Rodja Sukarta, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Muttaqin. Dalam penyampaiannya, beliau mengangkat tema “Memperkuat Sinergi dan Kolaborasi Lembaga Serumpun dalam Rangka Ikhtiar Berjamaah Merawat Spirit dan Warisan KH. Sholeh Iskandar.”

 

KH. Mad Rodja menekankan bahwa sinergi antar lembaga di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Ibn Khaldun (YPIKA) harus terus diperkuat, tidak hanya secara struktural, tetapi juga spiritual. Menurutnya, ukhuwah Islamiyah, yang dilandasi dengan hati bersih dan niat tulus, menjadi fondasi penting dalam menjaga kesinambungan perjuangan keislaman.

 

“Kita tidak mungkin bisa membangun peradaban jika hati kita masih dipenuhi dengki. Mari jaga ukhuwah ini dengan hati yang bersih dan niat yang lurus,” tegasnya.

 

KH. Mad Rodja juga mengingatkan bahwa semangat Ramadhan seharusnya tidak berhenti saat bulan suci berakhir. Justru Syawal adalah saat pembuktian, di mana nilai-nilai seperti sabar, kejujuran, dan semangat berjamaah diuji dalam kehidupan sehari-hari.

 

“Ramadhan adalah madrasah ruhiyah. Selepasnya, jangan sampai semangat itu luntur. Syawal adalah panggung pembuktian,” ujarnya.

 

Lebih jauh, beliau mengajak seluruh civitas UIKA dan lembaga serumpun untuk tidak terjebak dalam mimpi kosong mengenai kejayaan Islam, tetapi mulai bergerak dan membangun fondasi nyata.

 

“Tak ada kejayaan Islam itu di awan. Maka siapkan lahan seluas-luasnya untuk kejayaan Islam,” pesannya penuh makna.

 

Tausyiah tersebut sekaligus menjadi penegasan kembali atas komitmen UIKA Bogor dalam membentuk generasi yang tak hanya unggul secara akademik, tetapi juga tangguh dalam spiritualitas dan moralitas. KH. Mad Rodja bahkan menyampaikan kritik mendalam atas kondisi umat saat ini yang menurutnya kehilangan semangat juang.

 

“Aqidah, moralitas, akhlak, dan fighting spirit—nilai-nilai ini kini mulai langka. Umat seperti mayat-mayat berjalan tanpa inisiatif,” tuturnya dengan keprihatinan.

 

Dalam penutup tausyiahnya, KH. Mad Rodja menitipkan harapan besar kepada UIKA agar terus menjadi pusat manfaat bagi umat.

 

“Saya, Kang Didin, Pak Rektor boleh wafat. Tapi Universitas Ibn Khaldun tidak boleh kehilangan manfaat,” ucapnya dengan nada penuh haru dan ketegasan.

 

Tausyiah ini menjadi pusat refleksi penting dalam acara Halal Bihalal, sekaligus menggugah kembali semangat kolektif untuk meneruskan visi perjuangan KH. Sholeh Iskandar, pendiri UIKA Bogor, dalam membangun peradaban Islam yang bermartabat dan berdampak.


Bagikan:

Humas UIKA

Jl. KH. Sholeh Iskandar Km.2 Kd. Badak Bogor