(UIKA-22/12/2022):Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor selesai menggelar kegiatan Praktek Profesi Keguruan di Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas di Bogor, Jawa Barat. Rangkaian kegiatan Praktek Profesi Keguruan ditutup di SMAN 1 Kota Bogor, Senin (19/12/22).
Program Praktek Profesi Keguruan telah berjalan lebih kurang 2,5 bulan sejak 5 Oktober 2022 lalu. Adapun tempat yang dijadikan sebagai laboratorium pembelajaran adalah SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5, SMAN 7, dan SMAN 10 untuk sekolah di bawah naungan Kementerian Pendidikan. Sedangkan untuk sekolah di bawah Kementerian Agama antara lain MAN 1, MAN 2, MAN 1 Kabupaten Bogor (Cibinong), dan MAN 2 Kabupaten Bogor (Leuwiliang).
Selain itu, Praktek Profesi Keguruan juga diselenggarakan di sekolah swasta yaitu SMA Bina Insani, SMA Dwiwarna , dan SMA Borces. Sedangkan untuk tingkat SLTP dilaksanakan di SMPN 1, MTsN Kota Bogor, SMP Bina Insani, SMP Dinamika Umat, dan MTs Al Ahsan.
Dalam acara penutupan program tersebut, Kepala SMAN 1 Bogor Dr. R Bambang Aryan Soekisno, mengatakan bahwa sebenarnya pelaksanaan selama 2,5 bulan belum cukup untuk memahami dunia pendidikan yang sesungguhnya. “Bagaimana skema merancang, mempraktekkan hingga mengevaluasi hasil pembelajaran, itu belum secara maksimal didapat jika hanya dengan waktu sesingkat itu, minimal 1 tahun,” kata lulusan Doktor Matematika UPI Bandung tersebut.
Beliau juga memberi motivasi kepada para mahasiswa agar jangan pernah puas dengan ilmu yang didapat selama menempuh pendidikan sarjana. Dia menyarankan, akan lebih baik lagi jika melanjutkan dengan hasil riset yang sama untuk dikembangkan di level magister, serta melengkapinya dengan inovasi baru dalam doktoralnya.
Dekan Fakultas Agama Islam, H.M Kholil Nawawi, M.Ag. menyampaikan ucapan terimakasih kepala pihak sekolah yang selama ini telah bekerjasama menerima mahasiswa berpraktek. Dekan menyadari bahwa tanpa ada sekolah yang dijadikan tempat praktek, maka akan sulit untuk mengetahui sekaligus menilai seberapa siapnya mahasiswa para calon guru tersebut.
“Tidak bisa kita merasa mampu menyelesaikan sebuah tugas tanpa adanya keterlibatan orang lain yang membantunya,” imbuhnya.
Setelah selesai melaksanakan kegiatan tersebut, mahasiswa akan kembali ke kampus untuk menyelesaikan tugas akhir yakni skripsi. H.M Kholil Nawawi, M.Ag. mengharapkan mahasiswa selesai dalam waktu yang tepat yakni delapan semester, sesuai standar Dikti. “Bahkan akan lebih baik lagi jika selesai 3 tahun 7 bulan”ucap Dekan FAI.
Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam UIKA Dr. Gunawan Ikhtiono, mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah turut serta mendukung dan mensukseskan program ini. Menurutnya, apapun bentuk kekurangan selama pelaksanaan akan dievaluasi sesuai dengan kebutuhan, sekaligus memohon maaf jika ada kesalahan yang sengaja ataupun tidak sengaja.
“Kerjasama semua pihak mulai dari sekolah, guru pamong, peserta didik, kemudian dari pihak internal mulai dari Dekanat, dosen pembimbing, serta para mahasiswa praktikkan, menjadi sebuah sistem yang tidak dapat berjalan sendiri-sendiri apalagi merasa paling baik di antara lainnya,” tutupnya.(HUMAS/Acp/Pdu)