
Bogor – Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor melangsungkan Wisuda ke-80 Tahun Akademik 2024/2025, Kamis (26/6), di Gedung Puri Begawan Kota Bogor. Sebanyak 644 wisudawan resmi dilantik dalam suasana yang khidmat dan penuh makna, bertepatan penyambutan tahun baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah, momentum tersebut dimaknai sebagai ajakan hijrah kolektif—dari sekadar akademik menuju kontribusi peradaban.
Rektor UIKA, Prof. Dr. H.E. Mujahidin, M.Si., dalam pidatonya menegaskan bahwa UIKA terus bertransformasi menjadi kampus Islam swasta yang berwawasan global. Ia menekankan bahwa semangat hijrah bukan hanya berpindah secara fisik, tetapi bergerak secara strategis dari lokal ke internasional, dari stagnasi menuju inovasi.
“Tahun Baru Islam bukan hanya seremonial penanggalan, melainkan ajakan untuk hijrah secara keilmuan, hijrah nilai, dan hijrah orientasi. UIKA Bogor saat ini sedang hijrah menuju universitas kelas dunia berbasis nilai-nilai Islam,” ujar Prof. Mujahidin.
Dalam lima tahun terakhir, UIKA mencatat sejumlah capaian strategis yang menandai langkah internasionalisasi kampus. Di antaranya:
- Program KKN Internasional: UIKA secara konsisten mengirimkan mahasiswa untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di luar negeri, seperti Madinah (Arab Saudi), Thailand Selatan, dan Malaysia. Tahun ini, puluhan mahasiswa telah mengikuti pengabdian lintas negara berbasis dakwah dan pemberdayaan komunitas.
- Kemitraan Akademik Global : UIKA aktif menjalin kerja sama akademik dengan universitas luar negeri, termasuk Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), tempat di mana dosen dan mahasiswa UIKA terlibat dalam konferensi, pertukaran pelajar, serta publikasi jurnal internasional.
- Partisipasi dalam Forum Ilmiah Internasional : Sejumlah dosen dan mahasiswa UIKA tampil sebagai presenter, pemakalah, dan peraih penghargaan dalam konferensi ilmiah internasional seperti GTIC, KonSEP, ICOES, dan forum riset internasional lainnya.
- Mahasiswa UIKA sebagai Duta Internasional : Lulusan seperti Nurdin Alazis, M.Sos. (Magister KPI), Siti Sopiah, S.Pd., dan Gilang Prayoga, S.M., tampil tidak hanya sebagai akademisi, tapi juga penggerak kegiatan sosial dan budaya di level ASEAN, termasuk pengabdian bersama KBRI dan komunitas pelajar Indonesia luar negeri.
- Internasionalisasi dalam Kurikulum dan Pembelajaran : UIKA juga aktif mengembangkan kurikulum berbasis digital global, seperti melalui SPADA Awards, di mana UIKA mendapat predikat Terbaik 2 Nasional dalam kategori Sistem Pembelajaran Daring dari Ditjen Diktiristek.
“UIKA ingin dikenal dunia bukan karena nama besar semata, tapi karena peran nyata dalam membentuk generasi Islam global yang berpikir luas, bertindak bijak, dan siap memimpin perubahan,” lanjut rektor.
Internasionalisasi ini diperkuat dengan meningkatnya publikasi jurnal bereputasi, pengakuan HAKI, serta kolaborasi riset lintas negara. UIKA juga mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah dosen bergelar doktor (135 orang) dan guru besar (17 orang) yang aktif mendorong riset dan inovasi di skala nasional dan internasional.
UIKA juga dikenal aktif memberikan beasiswa Tahfidz Al-Qur’an. Hingga 2024, terdapat 169 mahasiswa penghafal 30 Juz yang mendapatkan pembiayaan penuh dari kampus—sebuah kombinasi antara kekuatan spiritual dan keunggulan akademik yang jarang ditemukan.
“Semangat 1 Muharram adalah semangat membangun peradaban. Lulusan UIKA hari ini kami bekali bukan hanya dengan ilmu, tetapi juga karakter dan arah untuk membawa Islam dalam bingkai global yang damai dan solutif,” tegas Prof. Mujahidin.
Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Dr. Lukman, S.T., M.Hum., dalam sambutannya turut mengapresiasi capaian UIKA. Ia menilai UIKA sebagai model kampus Islam swasta yang terus tumbuh dengan visi internasional, namun tetap kuat menjaga identitas keislaman dan kontribusi lokal.
Dengan selesainya Wisuda ke-80 ini, UIKA Bogor tidak hanya melepas lulusan, tapi juga mengirimkan utusan ilmu untuk masa depan. Di bawah semangat hijrah 1447 H, UIKA menegaskan langkahnya menuju universitas Islam berbasis nilai, riset, dan jangkauan global, yang terus bergerak dari Bogor ke dunia.